Sabtu, 26 Oktober 2013

Klasifikasi Iklim dan Dasar Pembagiannya

     A.  Klasifikasi Iklim matahari
Pembagian iklim matahari didasarkan pada banyak sedikitnya sinar matahari atau  berdasarkan letak dan kedudukan matahari terhadap permukaan bumi.
Kedudukan matahari dalam setahun adalah :
  • Matahari beredar pada garis khatulistiwa (garis lintang 0º) tanggal 21 Maret
  • Matahari beredar pada garis balik utara (23,5º LU) tanggal 21 Juni
  • Matahari beredar pada garis khatulistiwa (garis lintang 0º) tanggal 23 September
  • Matahari beredar pada garis balik selatan (23,5º LS) tanggal 22 Desember
Pembagian daerah iklim matahari berdasarkan letak lintang adalah sebagai berikut.
  1. Daerah iklim tropis
Iklim Tropis terletak antara 0° - 23½° LU dan 0° - 23½° LS. Ciri – ciri iklim tropis adalah sebagai berikut :
o   Suhu udara rata – rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara antara 20° - 23° C. Bahkan dibeberapa tempat suhu tahunannya mencapai 30°C.
o   Amplitudo suhu rata – rata tahunan kecil. Di khatulistiwa antara 1° - 5° C, sedangkan amplitudo hariannya besar.
o   Tekanan udara lebih rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan.
o   Hujan banyak dan umumnya lebih banyak dari daerah lain di dunia.
  1. Daerah iklim subtropis
Iklim subtropis terletak antara 23½° - 40° LU dan 23½° - 40° LS. Daerah ini merupakan peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang. Ciri – ciri iklim subtropis adalah sebagai berikut:
o   Batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan merupakan daerah peralihan dari daerah iklim tropis dan iklim sedang.
o   Terdapat empat musim, yaitu musim semi, musim panas, musim gugur, dan musin dingin. Tetapi pada iklim ini musim panas tidak terlalu panas dan musim dingin tidak terlalu dingin.
o   Suhu sepanjang tahun tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
o   Daerah subtropis yang musim hujannya jatuh pada musim dingin dan musim panasnya kering disebut daerah Iklim Mediterania. Jika hujan jatuh pada musim panas dan musim dinginnya kering disebut Daerah Iklim Tiongkok.
  1. Daerah iklim sedang
Iklim sedang terletak antara 40° - 66½° LU dan 40° - 66½° LS. Ciri – ciri iklim sedang adalah sebagai berikut :
o   Banyak terdapat gerakan – gerakan udara siklonal, tekanan udara yang sering berubah – ubah, arah angin yang bertiup berubah – ubah tidak menentu, dan sering terjadi badai secara tiba – tiba.
o   Amplitudo suhu tahunan lebih besar dan amplitudo suhu harian lebih kecil dibandingkan dengan yang terdapat pada daerah iklim tropis.
  1. Daerah iklim dingin/kutub
Iklim dingin terdapat di daerah kutub antara 66,5°LU–90°LU dan 66,5°LU–90°LU. Oleh sebab itu iklim ini disebut pula sebagai iklim kutub. Iklim dingin dapat dibagi dua, yaitu iklim tundra dan iklim es.
Ciri – ciri iklim tundra adalah sebagai berikut :
o   Musim dingin berlangsung lama
o   Musim panas yang sejuk berlangsung singkat.
o   Udaranya kering.
o   Tanahnya selalu membeku sepanjang tahun.
o   Di musim dingin tanah ditutupi es dan salju.
o   Di musim panas banyak terbentuk rawa yang luas akibat mencairnya es di permukaan tanah.
o   Vegetasinya jenis lumut-lumutan dan semak-semak.
o   Wilayahnya meliputi: Amerika utara, pulau-pulau di utara Kanada, pantai selatan Greenland, dan pantai utara Siberia.
Ciri – ciri iklim es adalah sebagai berikut :
o   Suhu terus-menerus rendah sekali sehingga terdapat salju abadi.
o   Wilayahnya meliputi: kutub utara, yaitu Greenland (tanah hijau) dan Antartika di kutub selatan.

B.  Klasifikasi Iklim fisis
      Iklim fisis adalah berdasarkan fakta sesungguhnya di suatu wilayah muka bumi sebagai hasil pengaruh lingkungan alam yang terdapat di wilayah tersebut.
Faktor-faktor lingkungan itu antara lain:
§  Pengaruh daratan yang luas
§  Pengaruh penutup lahan (vegetasi)
§  Pengaruh topografi (relief)
§  Pengaruh arus laut
§  Pengaruh lautan
§  Pengaruh angin
Iklim fisis terdiri dari :
1.        Iklim laut (Maritim)
Iklim laut berada di daerah tropis dan subtropis; dan daerah sedang. Keadaan iklim kedua daerah berbeda. Ciri iklim laut di daerah tropis dan sub tropis sampai garis lintang 40°, adalah sebagai berikut:
o    Suhu rata-rata tahunan rendah
o    Amplitudo suhu harian rendah/kecil
o    Banyak awan
o    Sering hujan lebat disertai badai.
Ciri-ciri iklim laut di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:
o    Amplitudo suhu harian dan tahunan kecil
o    Banyak awan
o    Banyak hujan di musim dingin dan umumnya hujan rintik-rintik
o    Pergantian antara musim panas dan dingin terjadi tidak mendadak dan tiba-tiba.
1.      Iklim Darat (Kontinen)
Iklim darat dibedakan di daerah tropis dan sub tropis, dan di daerah sedang. Ciri-ciri iklim darat di daerah tropis dan sub tropis sampai lintang 40º , yaitu sebagai berikut :
o    Amplitudo suhu harian sangat besar sedang tahunannya kecil
o    Curah hujan sedikit dengan waktu hujan sebentar disertai taufan. 
Ciri iklim darat di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:
o    Amplitudo suhu tahunan besar
o    Suhu rata-rata pada musim panas cukup tinggi dan pada musim dingin rendah
o    Curah hujan sangat sedikit dan jatuh pada musim panas.
2.      Iklim Dataran Tinggi
Iklim ini terdapat di dataran tinggi dengan ciri-ciri, adalah sebagai berikut:
o    Amplitudo suhu harian dan tahunan besar
o    Udara kering
o    Lengas (kelembaban udara) nisbi sangat rendah
o    Jarang turun hujan.
3.      Iklim Gunung dan Pegunungan
Iklim gunung terdapat di dataran tinggi, seperti di Tibet dan Dekan. Ciri-cirinya, yaitu sebagai berikut:
o    Amplitudo suhu lebih kecil dibandingkan iklim dataran tinggi
o    Terdapat di daerah sedang
o    Amplitudo suhu harian dan tahunan kecil
o    Hujan banyak jatuh di lereng bagian depan dan sedikit di daerah bayangan hujan
o    Kadang banyak turun salju
4.      Iklim Musim (Muson)
Iklim ini terdapat di daerah yang dilalui iklim musim yang berganti setiap setengah tahun. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut:
o    Setengah tahun bertiup angin laut yang basah dan menimbulkan hujan
o    Setengah tahun berikutnya bertiup angin barat yang kering dan akan menimbulkan
      musim kemarau.

C.  Klasifikasi iklim menurut Junghuhn
F. Junghuhn seorang berkebangsaan Belanda mengadakan penelitian di Sumatra Selatan dan Dataran Tinggi Bandung. Berdasarkan hasil penelitiannya F. Junghuhn membagi iklim di Indonesia berdasarkan ketinggian tempat.
Empat daerah iklim menurut F. Junghuhn adalah sebagai berikut.
1.        Zona Iklim Panas
Zona iklim panas terletak pada daerah dengan ketinggian antara 0 – 650
meter dan temperatur antara 26,3 °C – 22 °C.
2.        Zona Iklim Sedang
Zona iklim sedang terletak pada daerah dengan ketinggian antara 650 – 1500
meter dan temperatur antara 22 °C – 17,1 °C.
3.        Zona Iklim Sejuk
Zona iklim sejuk terletak pada daerah dengan ketinggian antara 1500 – 2500
meter dan temperatur antara 17,1 °C – 11,1 °C.
4.        Zona Iklim Dingin
Zona iklim dingin terletak pada daerah dengan ketinggian di atas 2500  meter dan temperatur kurang dari 11,1 °C.

D. Klasifikasi iklim menurut Schmidt–Ferguson
Schmidt–Ferguson mengklasifikasikan iklim berdasarkan jumlah rata-rata bulan kering dan jumlah rata-rata bulan basah. Suatu bulan disebut bulan kering, jika dalam satu bulan terjadi curah hujan kurang dari 60 mm. Disebut bulan basah, jika dalam satu bulan curah hujannya lebih dari 100 mm.
Kriteria yang digunakan untuk menentukan bulan basah, bulan lembab dan kering adalah sebagai berikut :
§  Bulan Basah (BB) : jumlah curah hujan lebih dari 100 mm/bulan.
§  Bulan Lembab (BL) : jumlah curah hujan antara 60-100 mm/bulan.
§  Bulan Kering (BK) : jumlah curah hujan kurang dari 60 mm/bulan
Iklim Schmidt dan Ferguson sering disebut juga Q model karena didasarkan atas nilai Q. Nilai Q merupakan perbandingan jumlah ratarata bulan kering dengan jumlah rata-rata bulan basah. Nilai Q dirumuskan sebagai berikut.

Klasifikasi iklim Schmidt dan Ferguson yaitu sebagai berikut:

Zona Iklim
Keterangan
A
Wilayah sangat basah dengan vegetasi hutan hujan tropika
B
Wilayah basah dengan masih vegetasi hutan hujan tropika
C
Wilayah yang agak basah dengan vegetasi hutan rimba, di antaranya terdapat jenis vegetasi yang daunnya gugur pada musim kemarau, misal jati
D
Wilayah sedang dengan vegetasi hutan musim
E
Wilayah agak kering dengan vegetasi hutan sabana
F
Wilayah kering dengan vegetasi hutan sabana
G
Wilayah sangat kering dengan vegetasi padang ilalang
H
Wilayah luar biasa kering (ekstrim kering) dengan vegetasi padang ilalang

E.  Klasifikasi iklim menurut Koppen
Seorang ahli klimatologi dari Universitas Graz Austria, Wladimir Koppen (1918) mencoba membuat sistem peng golongan iklim dunia berdasarkan unsur-unsur cuaca, meliputi intensitas, curah hujan, suhu, dan kelembapan. Klasifikasi iklim Koppen menggunakan sistem huruf. Huruf pertama dalam sistem klasifikasi iklim Koppen terdiri atas 5 huruf kapital yang menunjukkan karakter suhu atau curah hujan. Kelima jenis iklim tersebut adalah sebagai berikut.
1.   Iklim A (Iklim tropis), ditandai dengan rata-rata suhu bulan terdingin masih lebih dari 18°C. Adapun rata-rata kelembapan udara senantiasa tinggi.
2.   Iklim B (Iklim arid atau kering), ditandai dengan rata-rata proses penguapan air selalu tinggi dibandingkan dengan curah hujan yang jatuh, sehingga tidak ada kelebihan air tanah dan tidak ada sungai yang mengalir secara permanen.
3.   Iklim C (Iklim sedang hangat atau mesothermal), ditandai dengan rata-rata suhu bulan terdingin adalah di atas -3°C, namun kurang dari 18°C. Minimal ada satu bulan yang melebihi ratarata suhu di atas 10°C. Iklim C ditandai dengan adanya empat musim (spring, summer, autumn, dan winter).
4.   Iklim D (Iklim salju atau mikrothermal), ditandai dengan rata-rata suhu bulan terdingin adalah kurang dari –3°C.
5.   Iklim E (Iklim es atau salju abadi), ditandai dengan rata-rata suhu bulan terpanas kurang dari 10°C. Di kawasan iklim E tidak terdapat musim panas yang jelas.

Huruf kedua menunjukkan tingkat kelembapan, tingkat kekeringan, atau kebekuan wilayah.
 Untuk tipe iklim A, C, dan D huruf keduanya antara lain:
§  huruf f menunjukkan lembap, ditandai dengan curah hujan cukup setiap bulan dan tidak terdapat musim kering;
§   huruf w menandai periode musim kering jatuh pada musim dingin (winter);
§   huruf s menandai periode musim kering jatuh pada musim panas (summer);
§   huruf m menunjukkan muson, ditandai dengan adanya musim kering yang jelas walaupun periodenya pendek.
Khusus untuk tipe iklim B, huruf keduanya adalah:
§  huruf s (steppa atau semi arid), ditandai dengan rata-rata curah hujan tahunan berkisar antara 380 mm – 760 mm, dan
§  huruf w (gurun atau arid), ditandai dengan rata-rata curah hujan tahunan kurang dari 250 mm.
Khusus untuk tipe iklim E, huruf keduanya adalah:
§  huruf t artinya tundra;
§  huruf f artinya salju abadi (senantiasa tertutup es);
§  huruf h artinya iklim salju pegunungan tinggi.

Kombinasi dari kedua kelompok huruf dalam sistem penggolongan iklim Koppen adalah sebagai berikut.
o  Af artinya iklim hutan hujan tropis.
o  Aw artinya iklim savana tropis.
o  Am artinya pertengahan antara iklim hutan hujan tropis dan savana.
o  BS artinya iklim steppa.
o  BW artinya iklim gurun.
o  Cw artinya iklim mesothermal lembap (iklim hujan sedang) dengan winter yang kering.
o  Cs artinya iklim mesothermal lembap (iklim hujan sedang) dengan summer yang kering.
o  Cf artinya iklim mesothermal lembap (iklim hujan sedang) dan lembap sepanjang tahun.
o  Df artinya iklim mikrothermal lembap (iklim hutan salju dingin) dan lembap sepanjang tahun.
o  Dw artinya iklim mikrothermal lembap (iklim hutan salju dingin) dengan winter yang kering.
o  ET artinya iklim tundra.
o  EF artinya iklim kutub (senantiasa beku).
o  EH artinya iklim salju pegunungan tinggi.
Tabel iklim kopen
Tipe Iklim
Ciri-ciri iklim
Vegetasi
Persebaran
Af = iklim hujan tropik
Mempunyai temperatur yang sangat seragam tinggi antara 25o-44oC. Hujan lebat dan merata sepanjag tahun
Hutan Hujan TropisHutan musiman
Berada di wilayah ekuator (daerah yang beriklim tropis). Asia, amerika selatan dan afrika (kongo).
Aw = Iklim savana tropik
Mempunyai jumlah hujan yang lebih sedikit Hujan tidak merata dan tidak teratur sepanjang tahun (ada musim hujan dan musim kemarau)
Savanna
Berada di wilayah perbatasan antara iklm subtopis dan iklim tropis.(Afrika)
Bs = iklim stepa
Mempunyai iklim ekstrem (kering) Temperatur dibatasi oleh iklim Aw pada arah ekuator Hujan lebih sedikit
Stepa
Peralihan antara iklim lembab dan padang pasir.
Bw = iklim gurun
Mempunyai iklim ekstremkelembaban udara rendahPada siang hari suhu mencapai 45 C, malam bisa mencapai 0 C
Padang pasir (gurun)
Berada pada iklim tropis dan subtropis. (australia utara, arab, cina)
Cs = iklim hutan sedang, panas dengan musim panas yang kering
Pada bulan-bulan musim dingin temperatur rata-rata antara 4-10oC dan musim panas 21-26Oc Curah hujan pada musim dingin sangat kecil (375-625 mm) dan pada musim panas sama sekali kering.
Stepa
Berada di iklim subtropis (chili, kalifornia tengah, Afrika selatan)
Da = iklim kontinental lembab, musim panas yang hangat
Musim panas panjang, hangat dan lembab Temperatur pada musim dingin rendah Curah hujan lebih sedikit
Padang rumput (prairi)
Berada pada wilayah yang memiliki iklim kontinental seperti amerika serikat, dan Eropa
Et = iklim tundra
Temperatur bulan terpanas antara 0-10c Curah hujan sangat rendah
Tundra (lumut)
Berada di wilayah yang berbatasan antara iklim pertengahan dengan iklim es abadi. (Amerika Utara dan Greenland)
Ef = iklim es abadi
Temperatur paling rendah (< - 20) Curah hujan turun sebagai salju
Tidak ada vegetasi
Berada di wilayah antartika


F.   Klasifikasi iklim menurut Oldeman
Penentuan iklim menurut Oldeman menggunakan dasar yang sama dengan penentuan iklim menurut Schmidt-Ferguson, yaitu unsur curah hujan. Bulan basah dan bulan kering dikaitkan dengan kegiatan pertanian di daerah tertentu sehingga penggolongan iklimnya disebut juga zona agroklimat. Misalnya, jumlah curah hujan sebesar 200 mm tiap bulan dipandang cukup untuk membudidayakan padi sawah. Sedang untuk membudidayakan palawija, jumlah curah hujan minimal yang diperlukan adalah 100 mm tiap bulan. Selain itu, musim hujan selama 5 bulan dianggap cukup untuk membudidayakan padi sawah selama satu musim.
Dalam metode ini, dasar penentuan bulan basah, bulan lembap, dan bulan kering sebagai berikut.
§  Bulan basah, apabila curah hujannya > 200 mm.
§  Bulan lembap, apabila curah hujannya 100–200 mm.
§   Bulan kering, apabila curah hujannya < 100 mm.
Berdasarkan bulan basah, Oldeman menentukan lima klasifikasi iklim atau daerah agroklimat utama seperti tabel berikut ini.

Berikut ini adalah tipe-tipe iklim menurut Oldeman.
1.    Iklim A : Jika terdapat lebih dari 9 bulan basah berurutan.
2.    Iklim B : Jika terdapat 7–9 bulan basah berurutan.
3.    Iklim C : Jika terdapat 5–6 bulan basah berurutan.
4.    Iklim D : Jika terdapat 3–4 bulan basah berurutan.
5.    Iklim E : Jika terdapat kurang dari 3 bulan basah berurutan.

Tipe Utama
BB Berturut-turut
Sub Divisi
BK Berturut-turut
A
> 9
1
< 2
B
7 – 9
2
2 – 3
C
5 – 6
3
4 – 6
D
3 – 4
4
> 6
E
< 3



 Penjabaran Kegiatan Pertanian Berdasarkan Klasifikasi Oldeman
Tipe Iklim
Penjabaran Kegiatan
Keterangan
A1
A2
Sesuai untuk padi terus-menerus, produksi kurang, karena fluks radiasi surya rendah
3 PS umur pendek atau 2 PS + 1 PL
B1
Sesuai untuk padi terus-menerus, dengan perencanaan yang baik, produksi tinggi bila panen musim kemarau
3 PS umur pendek atau 2 PS + 1 PL
B2
Dua kali padi varietas umur pendek, musim kemarau yang pendek cukup untuk palawija
2 PS + 1 PL
C1
Tanam Padi sekali dan palawija dua kali
1 PS + 2 PL
C2
C3
C4
Tanam padi sekali, palawija kedua jangan jatuh pada musim kemarau
1 PS + 1 PL + 1 SK
D1
Padi umur pendek satu kali, produksi tinggi, palawija
1 PS + 1 PL
D2
D3
D4
Hanya mungkin satu kali padi atau satu kali palawija
1 PS atau 1 PL
E
Terlalu kering, hanya mungkin satu kali palawija
1 PL


G.  Klasifikasi iklim menurut Thornthwaite
Dasar klasifikasi iklim menurut Thornthwaite adalah presipitasi, suhu dan pernguapan (evaporasi).  Kebutuhan air bagi tanaman bukan hanya tergantung pada jumlah hujan saja tapi berapa air yang hilang karena menguap. Ia menggunakan istila Presipitation Effectiveness (Daya guna presipitasi) nispah P/E menyatakan daya guna presipitasi itu dan disebut juga P-E rasio.
Berdasarkan nila P-E indeks maka Thornthwaite membagi iklim atas 5 daerah kelembaban (humacity province) yakni :
  1. Daerah basah dengan vegetasi hutan penghujan (rain forest),
  2. Daerah lembap dengan vegetasi hutan (forest),
  3. Daerah setengah lembap dengan vegetasi padang rumput (grass land),
  4. Daerah setengah kering dengan vegetasi padang rumput luas tanpa pohon (stepa), dan
  5. Daerah kering dengan vegetasi gurun pasir.
Tabel: Golongan Kelembaban menurut Thornthwaite
Golongan Kelembaban
Keefektifitasan Tanaman
Indeks P-E
1.             Basah
Hutan hujan
≥128
2.             Lembab
Hutan
64-127
3.             Sub Humid
Padang rumput
32-63
4.             Semi arid
Steppa
16-31
5.             Arid
Gurun
<16

Tabel: Golongan Suhu menurut Thornthwaite
Golongan Suhu
Indeks T-E
A’ = Tropis
≥128
B’ = Mesothermal
64-127
C’ = Microthermal
31-63
D’ = Taiga
16-31
E’ = Tundra
1-15
F’ = Salju abadi
0

2 komentar:

Kepo mengatakan...

Saya mau nanya. Apa saja masing2 3 pengaruh dari pembagian daerah basah, kering, panas, dingin bagi kehidupan di bumi? Mohon dijawab secepatnya. Terima kasih.

Unknown mengatakan...

cara menghitung curah hujan yg diketaui data curah hujan selama 10tahun menurut thornhwaite gmn ?

Posting Komentar